Immovesting – Justin Sun adalah seorang pengusaha blockchain asal China yang dikenal sebagai pendiri Tron, sebuah platform blockchain yang bersaing dengan Ethereum. Sejak kecil, ia mengidolakan Donald Trump setelah menonton acara The Apprentice. Cara Trump dalam berbisnis menginspirasi Sun dalam membangun kerajaan kriptonya. Dengan strategi yang cermat, ia berhasil mengembangkan Tron menjadi salah satu jaringan blockchain terbesar di dunia.
Kesuksesan Sun tidak datang dengan mudah. Ia dikenal sebagai sosok agresif dalam mengembangkan proyeknya, sering kali mengadaptasi konsep yang telah sukses sebelumnya dengan strategi pemasaran yang kuat. Pendekatan ini membuatnya menjadi salah satu tokoh paling kontroversial di dunia blockchain. Meskipun kerap mendapat kritik, ia tetap mampu menarik investor besar dan membangun Tron sebagai ekosistem yang signifikan dalam industri kripto.
Seiring berkembangnya bisnisnya, Sun semakin dekat dengan berbagai tokoh politik dan bisnis global. Ia menggunakan pendekatan unik untuk menarik perhatian, termasuk membayar jutaan dolar AS untuk makan siang bersama Warren Buffett. Selain itu, ia kerap mengadakan acara dan konferensi besar guna memperkuat citranya sebagai pemimpin di dunia blockchain. Namun, di balik kesuksesannya, ia juga menghadapi berbagai kontroversi, termasuk tuduhan manipulasi pasar dan pelanggaran regulasi keuangan. Meski demikian, ia tetap maju dan memanfaatkan peluang, salah satunya dengan menjalin hubungan dengan keluarga Trump.
Pada akhir 2024, proyek kripto keluarga Trump, World Liberty Financial (WLF), mengalami kesulitan keuangan. Proyek yang dipromosikan sebagai sistem keuangan revolusioner ini gagal menarik minat investor besar akibat kurangnya transparansi dan perencanaan yang matang. Dalam situasi ini, Sun melihat peluang dan menawarkan bantuan finansial. Ia menginvestasikan USD 30 juta atau sekitar Rp 497,43 miliar ke dalam proyek tersebut, mengejutkan banyak pihak yang menganggap WLF sebagai usaha berisiko tinggi.
Baca Juga : Inflasi Amerika Serikat dan Dampaknya terhadap Bitcoin
Tak lama kemudian, Sun kembali menambahkan investasi sebesar USD 45 juta atau sekitar Rp 746,1 miliar. Menariknya, sebagian besar dana ini tidak digunakan untuk pengembangan teknologi atau ekosistem WLF, melainkan langsung masuk ke kantong keluarga Trump. Dengan total investasi tersebut, keluarga Trump meraup keuntungan sekitar USD 400 juta atau Rp 6,63 triliun, menjadikan proyek ini sebagai salah satu usaha kripto paling menguntungkan bagi mereka.
Investasi besar Sun dalam proyek ini menimbulkan berbagai spekulasi. Beberapa pihak percaya bahwa langkah tersebut bukan sekadar strategi bisnis, melainkan upaya memperkuat posisinya di dunia politik dan regulasi keuangan AS. Setelah Trump kembali menjabat sebagai presiden, kebijakan regulasi kripto di AS mulai berubah. Salah satu perubahan terbesar adalah pelonggaran atau pembatalan gugatan SEC terhadap beberapa tokoh besar di dunia kripto, termasuk Sun. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa investasi Sun di WLF adalah bagian dari strategi politik yang lebih luas.
Sun dikenal sebagai sosok yang selalu mencari celah dalam regulasi keuangan. Ia pernah menghadapi tuduhan manipulasi pasar dan pencucian uang, tetapi selalu berhasil menghindari konsekuensi hukum. Dengan hubungan politik yang semakin kuat, ia kini memiliki pengaruh lebih besar dalam dunia regulasi keuangan. Meski demikian, banyak lembaga keuangan mulai mencurigai hubungan bisnisnya dengan politisi. Beberapa institusi keuangan AS bahkan mulai menjauh dari proyek-proyek yang terkait dengannya.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Sun tetap optimis terhadap masa depan industri kripto. Ia percaya bahwa teknologi blockchain dapat diintegrasikan dengan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan sistem pembayaran global yang lebih efisien. Menurutnya, AI dapat memanfaatkan jaringan Tron untuk melakukan transaksi otomatis di seluruh dunia tanpa keterlibatan pihak ketiga.
Untuk mewujudkan visi ini, Sun terus berinvestasi dalam berbagai proyek teknologi. Ia juga aktif mengakuisisi perusahaan dan memperluas ekosistem Tron guna memperkuat posisinya dalam industri kripto. Meskipun banyak pihak meragukan niatnya, tidak dapat disangkal bahwa Sun memiliki pengaruh besar dalam industri ini.
Selain strategi bisnisnya, Sun juga dikenal karena aksinya yang kontroversial. Ia pernah membeli karya seni terkenal hanya untuk menghancurkannya sebagai bentuk protes terhadap sistem seni tradisional. Tindakan-tindakannya yang tidak terduga membuatnya sulit diprediksi, tetapi juga menarik perhatian dunia.
Dengan berbagai langkah dan strateginya, Justin Sun tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dunia kripto. Apakah ia akan terus sukses atau akhirnya tersandung oleh regulasi masih menjadi pertanyaan. Yang pasti, ia tetap menjadi sosok kontroversial yang selalu menarik perhatian.
Simak Juga : Sungkem: Tradisi Lebaran yang Bermakna Permintaan Maaf