Immovesting – Minat masyarakat Indonesia terhadap investasi emas perhiasan mengalami peningkatan. Hal ini terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei KedaiKOPI dengan tajuk “Pola Penggunaan Produk Investasi.” Survei tersebut menunjukkan bahwa emas perhiasan menjadi pilihan investasi utama dengan persentase sebesar 49,9 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh saham sebesar 38,4 persen, reksa dana 36,6 persen, dan emas batangan 35,6 persen. Sementara itu, cryptocurrency dipilih oleh 22,1 persen responden, dan properti sebesar 28,9 persen.
Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo, mengungkapkan bahwa emas dalam bentuk perhiasan maupun batangan dianggap sebagai instrumen investasi yang efisien. Persentase yang memilih emas batangan mencapai 28,7 persen, sedangkan emas perhiasan dipilih oleh 20,1 persen responden. Properti dan saham juga menjadi pilihan dengan persentase masing-masing sebesar 12,2 persen dan 10,4 persen.
Ibnu menilai bahwa tren ini menunjukkan potensi besar bagi investasi emas dan saham di Indonesia. Meski demikian, masih ada 26,8 persen responden yang belum berinvestasi. Alasan utama mereka adalah keterbatasan dana yang mencapai 62,2 persen, serta kurangnya pengetahuan mengenai investasi sebesar 22,6 persen.
Dari 73,2 persen responden yang sudah berinvestasi, mayoritas memilih instrumen dengan risiko rendah seperti emas dan reksa dana. Hanya sekitar 17 persen yang berani mengambil risiko tinggi dalam berinvestasi. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, sebanyak 60 persen responden lebih mengutamakan menabung dan berinvestasi. Sebanyak 47,1 persen dari mereka percaya bahwa investasi dapat meningkatkan penghasilan mereka.
Baca Juga : Tren Harga Kripto selama Ramadan 2025
Survei juga mengungkap bahwa sebanyak 85,7 persen masyarakat menganggap investasi penting untuk perencanaan keuangan jangka panjang. Selain itu, 75,6 persen dari mereka memilih investasi jangka panjang dengan tujuan memiliki dana di masa tua. Ibnu menambahkan bahwa transparansi dalam investasi dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan investasi seperti Danantara. Ia juga menekankan pentingnya edukasi agar masyarakat lebih bijak dalam memilih instrumen investasi sesuai kebutuhan dan tingkat risiko yang dapat diterima.
Menjelang Hari Raya Idulfitri, tren transaksi emas di PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) menunjukkan pola yang menarik. Secara historis, masyarakat cenderung menjual emas sebelum Lebaran untuk memenuhi kebutuhan seperti pakaian baru, persiapan mudik, dan kebutuhan pokok. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi pergeseran kebiasaan. Sekretaris Perusahaan PT ANTAM Tbk, Syarif Faisal Alkadrie, menyatakan bahwa minat masyarakat terhadap emas sebagai investasi semakin meningkat, bahkan menjelang Lebaran.
Menurut Faisal, banyak masyarakat yang mulai melihat emas sebagai investasi jangka panjang yang menguntungkan, terutama dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Selain itu, emas kini semakin populer sebagai hadiah atau bentuk apresiasi bagi keluarga dan kerabat saat Lebaran. Budaya memberikan emas sebagai hadiah semakin berkembang karena dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan hadiah lainnya.
Dalam hal ukuran, emas batangan ANTAM dengan berat 1 gram, 5 gram, dan 10 gram tetap menjadi favorit masyarakat. Ukuran ini dinilai lebih fleksibel dan sesuai untuk investasi jangka panjang. Selain itu, produk spesial seperti Emas Idulfitri juga diminati, misalnya Emas Hari Raya Idulfitri 5 gram dan Gift Series Selamat Idulfitri dalam ukuran 0,5 gram dan 1 gram. Produk ini memiliki desain eksklusif dengan nilai estetika yang tinggi.
Faisal menjelaskan bahwa emas 5 gram semakin diminati karena sering dijadikan barang koleksi. Desain tematik dan seri terbatas yang dikeluarkan ANTAM setiap tahun membuat emas jenis ini memiliki daya tarik tersendiri. Sementara itu, dalam hal penjualan kembali atau buyback, jumlah emas yang dijual kembali bervariasi tergantung kebutuhan pelanggan.
Di tengah tren harga emas yang meningkat, ANTAM mencatat kinerja penjualan yang positif. Sepanjang tahun 2024, volume penjualan emas perusahaan tercatat mencapai 43,78 ton atau meningkat 68 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2025, ANTAM optimistis dapat mencatatkan kinerja positif dengan terus mengoptimalkan produksi emas logam mulia.
Menjelang Lebaran 2025, permintaan emas diprediksi tetap tinggi. Hal ini didukung oleh data dari Butik Emas Logam Mulia yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Faisal mengungkapkan bahwa permintaan emas di butik emas semakin meningkat, baik untuk investasi maupun sebagai hadiah Lebaran. ANTAM berkomitmen untuk terus menyediakan emas berkualitas dengan layanan terbaik guna memenuhi kebutuhan pelanggan.
Dengan jaringan Butik Emas Logam Mulia yang luas, ANTAM siap melayani masyarakat yang ingin berinvestasi atau membeli emas sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idulfitri. Produk dan layanan yang berkualitas diharapkan dapat terus meningkatkan minat masyarakat terhadap investasi emas di masa mendatang.
Simak Juga : Love Bombing: Ciri-Ciri dalam Hubungan